Jumat, 18 Oktober 2013

RESEP PUDING UBI UNGU




Resep Puding Ubi Ungu dan Cara Membuat Puding Ubi Ungu yang Istimewa
Ubi Ungu adalah Ubi yang baik untuk kesehatan. Ubi ini sudah nggak asing lagi bagi kita dan mudah untuk didapat. Ubi ini sudah sering untuk dibuat masakan apa saja, dan untuk saat ini kita akan coba untuk membuat ubi ungu sebagai pudding, kira-kira bagaimana rasanya ya???
Bahan untuk Pembuat Puding Ubi Ungu
Beberapa bahan untuk Pembuatan Puding Ubi Ungu
  • 1 bungkus agar-agar putih
  • 700 ml susu cair (kalo pengen lebih murah pake air biasa aja)
  • ½ sdt vanili bubuk
  • ½ sdt garam
  • 100 gram ubi ungu, kukus, haluskan
  • 150 gram gula pasir
Cara membuat Puding Ubi Ungu
Berikut ini adalah cara membuat:
  1. Masak agar-agar, susu, gula, vanili dan garam. Aduk aduk sampai mendidih.
  2. Tambahkan ubi yang sudah dihaluskan. Masak sampai mendidih sambil diaduk. Angkat.
  3. Tuang dalam cetakan puding, biarkan dingin. Simpan dalam lemari es.
  4. Sajikan pas dingin tambah enak

Resep Bubur Sumsum


Bahan-bahan :
- 100 gr tepung beras
- 800 ml santan
- 1/4 sdt garam
- 2 lembar daun pandan, ikat simpul

Saus:
- 200 gr gula merah, sisir
- 50 gr gula pasir
- 250 ml air
- 1 lembar daun pandan, potong-potong

Cara membuat
1. Campur tepung beras dengan sebagian santan dan garam, aduk rata
2. Masak sisa santan dan pandan sambil terus diaduk hingga mendidih. Tuang ke larutan tepung beras , aduk terus hingga kental dan mendidih. Angkat
3. Saus : Masak semua bahan hingga mendidih dan gula larut. Angkat, saring. Sajikan bubur dengan sausnya, untuk porsi 6 orang

Resep Klepon

Dalam konten kali ini saya akan berbagi beberapa resep camilan sehat yang dibuat secara mudah dan murah, cocok sekali untuk anak kost hehehe
Berikut ulasannya:
Berbeda dari klepon ubi yang sebelumnya dibuat dalam bentuk resep, klepon kali ini berbahan dasar tepung beras ketan. Klepon sendiri seperti kita ketahui merupakan makanan atau kue tradisional khas nusantara yang bentuknya bulat-bulat kecil dengan rasa yang manis dengan taburan parutan kelapa yang menambah gurihnya kue klepon tersebut. Kue klepon biasanya diolah dengan cara direbus atau dikukus kemuadian digulung-gulungkan diatas parutan kelapa. Klepon yang dijual dipasar biasanya di taruh kedalam wadah yang terbuat dari daun kelapa.
Klepon disinyalir berasal dari tanah Jawa, namun keberadaannya kini telah dikenal di seluruh nusantara dan juga di luar negeri, di daerah Sumatra dan Malaysia klepon dikenal dengan nama onde-onde. Sedangkan Onde-onde di Jawa merupakan makanan yang berbentuk bulat dan berisi adonan kacang hijau didalamnya dan baluran biji wijen di bagian luarnya. Oleh karna perbedaan tersebut sering membuat salah orang menbedakan mana yang onde-onde mana yang klepon.
Klepon yang ditemui dipasar-pasar tradisional biasanya dijual bersama gethuk dan cenil yang memang sangat cocok disajikan pagi hari maupun sore hari, ditemani segelas kopi atau teh. Kue Klepon biasanya dapat dilihat berwarna putih atau hiau, namun warna diatas bisa saja digantikan sesuai selera anda masing-masing. Untuk pewarna hijau dapat digunakan pewarna alami dengan menggunakan daun suji atau daun pandan sekaligus sebagai penyedap aroma.
Bahan-bahan :
  • 250 gram tepung ketan
  • 50 gram tepung beras
  • 1 sendok teh pasta pandan
  • 280 ml air matang
  • 200 gram gula merah, diiris halus
  • Parutan 1/2 butir kelapa
  • 1/4 sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan
  • 2 sendok teh air kapur*
* Air kapur dibuat dengan melarutkan 1/4 sendok teh kapur sirih ke dalam 50 ml air, lalu diendapkan dan    ambil  sendok air yang beningnya.

Cara Membuat Kue Klepon Ketan Istimewa Lembut Manis dan Gurih :
  1. Campurkan tepung ketan beserta tepung beras, aduk-aduk rata. Tambahkan pasta pandan dan campur dengan air kapur serta air matang sedikit demi sedikit sambil aduk-aduk hingga adonan dapat dibentuk.
  2. Ambil satu sendok makan adonan yang sudah jadi, pipihkan lalu isi dengan irisan gula merah halus. Lakukan membuat hal yang sama hingga adonan habis. Masukkan kedalam air yang sedang mendidih, biarkan hingga adonan-adonan terapung, angkat dan tiriskan.
  3. Campurkan parutan kelapa bersama dengan garam dan daun pandan, lalu kukus selama 10 menit, angkat dan sisihkan.
  4. Gulung-gulungkan adonan yang sudah matang diatas parutan kelapa hingga parutan kelapa menempel pada permukaan kue. Sajikan.

Demikian cara membuat kue klepon ketan yang mantap, bahan adonan diatas menghasilkan kue klepon untuk 4-5 orang. Selamat mencoba dan berkreasi.
 

Senin, 14 Oktober 2013

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan DHF


LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. C DENGAN DHF DI RUANG IRNA C1 LT 1  SEMARANG







Pengkajian dilakukan
pada tanggal 6 Maret 2007. Jam 09. 00 WIB
I. IDENTITAS DATA
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Nama Ayah : Tn. A
Nama Ibu : Ny. R
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Alamat : Genuk, krang roto, semarang
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SD
Tgl MRS : 5 Maret 2007
No. reg : 5477905
dx. medis : DHF

II. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan anaknya panas

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Kurang lebih 3 hari yang lalu anak panas tinggi, mendadak, timbul bintik- bintik dikulit seperti digigit nyamuk, gusi berdarah, tidak mimisan, pusing, muntah 2 kali ½ gelas belimbing dengan konsistensi cair seperti apa yang dimakan dan diminum, batuk, tidak pilek dan oleh keluarga untuk dibawa berobat kepuskesmas Bangetayu dan dilakukan pemeriksaan darah tetapi hanya beberapa saat anak dirujuk ke RSDK semarang untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
• Ibu mengatakan anaknya baru pertama kali ini dirawat dirumah sakit, sebelumnya belum pernah dirawat di RS.
• Tindakan operasi
An.C belum pernah dilakukan tindakan operasi.
• Kecelakaan
An.C tidak pernah mengalami kecelakaan.
• Imunisasi
An. C sudah lengkap mendapatkan imunisasi dasar
Usia 1 bulan : BCG
Usia 2-3 bulan : Hep. B I, II, III, Polio I, II dan DPT I, II
Usia 4 bulan : DPT III dan Polio III
Usia 9 bulan : Polio IV dan Campak

V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
• Pre Natal
Selama kehamilan Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin kebidan kurang lebih 6x dan mendapatkan imunisasi TT 2x. ibu pertama kali periksa kehamilan pasa saat usia 4 bulan kehamilan. Ibu juga menyatakan tidak pernah menderita sakit selama hamil, obat yang diminum selama hamil yaitu tablet penambah darah dari bidan.
• Natal
An. C lahir ditolong oleh dukun, lahir spontan, langsung menangis, lahir cukup bulan (9 bulan 4 hari). BBL tidak ditimbang dan untuk panjang badan, LK, LLA, LD juga tidak diukur karena didukun tidak ada alatnya.
• Post Natal
An. C diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi ASI sejak lahir sampai usia 2 tahun. Sejak usia 6 bulan An. C diberikan susu formula dan bubur tim dan diberi makan nasi biasa sampai sekarang.
VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit seperti klien, ibu juga menyatakan tidak ada tetangganya yang menderita penyakit yang sama dengan yang diderita An.C.

VII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1. Pertumbuhan
Ibu menyatakan An. C lahir cukup bulan (9 bulan 4 hari), menurut ibu An. C tumbuh normal seperti anak- anak yang lain. Ibu menyatakan BBL dan PB tidak diukur, BB Sekarang : 14,4 Kg, dengan TB : 102 cm.
2. Perkembangan
Menurut keterangan ibunya An. C saat usia 11 bln sudah bisa berjalan dengan dipegangi kedua lengannya. Saat ini semenjak sakit An. C lebih banyak berada di tempat tidur karena badanya lemas dan anak juga kurang gerak. Perkembangan bahasa An. C sudah mulai mengoceh sejak usia 6,5 bln dan sekang anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dan menyusun kalimat serta menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.

VIII. PENGKAJIAN NUTRISI
• Berat badan : 6,5 kg
• Tinggi badan : 102 cm
• Kebiasaan pemberian makanan
Sebelum sakit, An. C biasa makan 3 x/hari (pagi, siang, malam) dengan menu lengkap (nasi, lauk pauk dan sayur). An. C terbiasa minum susu Bendera di rumah.
- Selama sakit, anak C makan dengan diet 3x Lunak dan susu 3 x 200 cc, An. C tidak bisa makan seperti biasa, tetapi harus memerlukan bantuan perawat/ortu
• Diet khusus
Sebelum sakit, An. C tidak sedang menjalani diet khusus.
Saat sakit, An. C harus diberikan diet 3x Lunak dan susu 3 x 200cc.

IX. PEMARIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
Keasadaran : composmentis
Vital sign :
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 38,6 o C
2. Sistem pernafasan
Nafas melalui hidung, tidak ada nafas cuping hidung, dan tidak menggunakan otot bantu pernafasan, RR 20 x/menit (reguler).
Paru-paru
Ins : Simetris statis dinamis (SSD)
Pal : taktil fremitus teraba sama kuan pada paru kanan-kiri
Pe : sanor di semua lapang paru.
Aus: Vesikuler
3. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada cyanosis, kapiler refill 3 detik, akral hangat.
Jantung :
Ins : ictus cordis tak tampak
Pal : ictus cordisr teraba di IC ke V
Pe : pekak
Aus: S1 dan S2 murni, tidak ada suara tambahan (s3)
4. Sistem Pencernaan
Ibu mengatakan sebelum dirawat anaknya BAB 1-2 x/hari, konsisitensi padat, warna coklat, saat ini an. C BAB 1-2 x/hari, konsistensi lembek, warna hitam.
Ins : Perut datar
Aus : Bising Usus 20 x/menit
Per : Timpani
Pal : Hepar dan Lien tidak teraba
5. Sitem perkemihan
Ibu menyatakan sebelum dirawat anak BAK tidak mengalami keluhan sakit, dan BAK 6-8 x/hari, selama dirawat anak BAK 6-7 x/hari, warna kuning, bau khas. Anak tidak mengelug saat berkemih.
6. Sistem Muskuloskletal
Anak tidak mengalami kelemahan otot, naka kurang gerak hanya tiduran ditempat tidur, ADL sepenuhnya dibantu oleh orang tua, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5. pada tangan kanan terpasang infuse Z-A ½ N 15 tpm. Dengan tonus otot baik.
7. Sistem reproduksi
Anak berjenis kelamin laki-laki, tidak ada pembesaran pada scrotum, tidsak ada hipospadia.
8. Sistem Integumen
Kulit anak berwarna coklat, turgor kulit cukup, tekstur kenyal, anak terpasang infus di tangan kanan dan terdapat bintik-bintik warna merah dibawah kulit. (ptecie).

X. DATA PENUNJANG
• Hasil laboratorium tanggal 05 Maret 2007
Hb : 11,70 gr%
Ht : 35,3 %
Erit : 4,20 jt/mmk
MCH : 27,60 pg
MCV : 83,80 fl
MCHC : 33,10 gr/dl
Leukosit : 6,10 rb/mmk
Trombosit : 19,50 rb mmk

XI. PROGRAM TERAPY
- Infus Z- A ½ N 15 tpm
- Inj. Amoxan 3x 250 mg i.v
- Inj. Kalmetason 3x1/2 amp. i.v
- Sanmol 3x11/2 sendok teh p.o
- Diet : Diet 3x Lunak dan susu 3 x 200 cc

Keseimbangan cairan
Intake dan Out put :
Makan/minum : 400 cc
Infus : 430 cc
Urine : 1100
Iwl : 84
: 830 cc : 1184 cc
Bc : - 354 cc

ANALISA DATA
Nama : An. C
Umur : 6 th
No Hari/tanggal Data Etiologi Masalah
1. Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu klien mengatakan An.c badanya panas semakin tinggi sudah tiga hari.
Do ;
S : 38,6 0 C
N : 100x/mnt
RR : 20x/menit
Badan teraba hangat
Proses penyakit Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)

Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu mengatakan sejak panas an. C ,malas minum dan makan
Do :
- Mukosa bibir kering
- Mata terlihat cekung
- Turgor kulit cukup.
- Perdarahan bawah kulit (pticie).
- Ht : 35,3 %
- Trombosit : 19.50 rb/mmk
- Balance cairan : - 354 cc Out put berlebih akibat Peningkatan permeabilitas kapiler



Ganguan kesembangan cairan
3 Selasa, 06 Maret 2007 Ds :
Ibu klien mengatakan An. C badanya lemas dan lemah
Do:
Klien terlihat lemah
Klien hanya di tempat tidur
ADL dibantu sepenuhnya oleh Ortu Kelemahan Intoleransi Aktifitas
4 Selasa, 06 Maret 2007 Ds:
Ibu mengatakan anaknya rewal sejak dibawa ke Rs. Terutama saat didatangi oleh dokter dan perawat.
Do :
pada saat perawat datang An. C menangis.
Anak rewel dan tidak kooperatif dengan tindakan keperawatan Hospitalisasi Kecemasan


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b.d proses penyakit.
2. Ketidakseimbangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler ditandai dengan kebocoran plasma.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
4. Kecemasan b.d hospitalisasi

RENCANA KEPERAWATAN
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
No. DP Hari/tanggal Tujuan/ KH intervensi rasional
1. Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan hipertermi teratasi dgn KH;
- Suhu tubuh normal : 36-37 Oc
- Keluhan panas berkurang/turun
1. Berikan kompres air biasa
2. Monitor TTV terutama suhu
3. anjurkan banyak minum air putih kurang lebih 600-800 ml/hari.
4. anjurkan memakai pakaian yang tipis.
5. berikan antibiotik/ antipiretik sesuai program:
- sanmol 3x11/2 sendok teh
- amoxsan 3x250 mg i.v.
- kalmetason 3x1/2 ampul - Memberikan pengeluaran panas dengan cara konduksi
- Untuk mengetahui keadaan umum pasien
- Mengganti cairan yang hilang akibat evaporasi
- Memberikan rasa nyaman memperbesar penguapan
- Menurunkan panas

Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan volume cairan adekuat dgn KH;
1. Mukosa bibir lembab
2. TTV dalam batas normal
3.  Haluaran urine normal 1. Kaji tanda – tanda dehidrasi
4. Minitor TTV
5.  Motivasi klien untuk banyak minum air putih kurang lebih 600-800 ml/hari.
6.  Catat intake dan output dan hitung balance cairan
7. Berikan cairan tambahan infuse ZA ½ N 15 tetes/menit
8. Timbang BB tiap hari.
- Deteksi dini dapat mencegah terjadi ketidakseimbangan volume cairan dan menentukan pilihan intervensi
- Mengetahui ketidak adekuatan perfusi gagal
- Mengganti cairan yang hilang.
- Kehilangan urine yang berlebihan dapat menunjukkan terjadi dehidrasi.
- Mengganti cairan yang hilang
- Penambahan BB cepat dapat menimbulkan edema pulmonal.

3 Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan klien dapat beraktivitas sesuai dengan kemampuannya dgn KH:
- Klien dapat beraktivitas secara minimal
- Banyak gerak 1. observasi adanya takikardi, pusing, berkeringat dan perubahan warna kulit.
1. bantu klien dalam aktivitas sehari-hari yang mungkin diluar batas toleransi anak.
2. bantu pada aktivitas yang memerlukan kerja fisik.
3. berikan aktivitas bermain sebagai pengalihan yang sesuai dengan toleransi. - Informasi tentang derajat keadekuatan perfusi jaringan membantu menentukan kebutuhan intervensi
4. Keseimbangan antara kemampuan anak dan aktivitas yang dilakukan akan mempertahankan tingkat energi anak
- Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai batas normal.
- Mencegah kelelahan dan tetap memberikan stimulasi bagi tumbangnya.

Selasa, 06 Maret 2007 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan kecemasan anak berkurang dgn KH:
- Anak tidak menangis saat bertemu dengan petugas kesehatan
- Anak mau diajak bermain oleh perawat
- Anak kooperatif saat dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat ansietas
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien/ortu
2. Libatkan ortu pada setiap tindakan keperawatan
3. Pertahankan kontak kepada anak/ortu dengan pendekatan kondusif (bermain).
5. Berikan mainan sesuai dengan kesukaan anak - Menentukan pilihan intervensi
- Meningkatkan kerja sama
- Mengurangi kecemasan anak
- Meningkatkan kerja sama
- Berguna mengalihkan perhatian

IMPLEMENTASI
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
Hari/Tgl No
DP Implementasi Respon Klien Ttd
Selasa
6-03-07 1 - Memberikan kompres air biasa Panas berkurang.
1,2 - Memonitor TTV terutama suhu S : 38,6 Oc
RR : 20x/mnt
N: 100x/mnt
1,2 - Menganjurkan dan memotivasi banyak minum air putih krg lbh 600 – 800ml/hr. Minum sedikit
Mukosa bibir kering
1 - Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis Klien menggunakan kaos yang tipis
Klien tampak tenang
1 - Memberikan antibiotic/antipiretik (sanmol 1 ½ sth, amoxsan 250 mg dan kalmetason ½ ampul i.v. Obat masuk dan tidak terdapat tanda-tanda alergi
2 - Mencatat dan menghitung balance cairan BC : - 354 cc
2 - Mengganti cairan cairan tambahan infus ZA ½ N 15 tpm infus ZA ½ N masuk 15 tpm
2 - Menimbang BB klien BB : 14,5 kg
3 - Mengatur posisi klien dengan nyaman Anak tampak tenang dan nyaman
3 - Membantu dan melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam aktivitas sehari-hari Ibu mengatakan An.C masih lemah dan anak tampak lemah
4 - Mengkaji tingkat ansietas Ansietas ringan
4 - Membina kepercayaan dengan ortu/ibu Ortu mau menjalin hubungan saling percaya dengan petugas kesehatan.
4- Melibatkan ortu dalam setiap tindakan keperawatan
Memberikan mainan sesuai kesukaan anak Org tua kooperatif
Cemas anak tampak berkurang

Hari/Tgl No
DP Implementasi Respon Klien Ttd
Rabu
7-03-07 1 - Memberikan kompres air biasa Panas berkurang.
1,2 - Memonitor TTV terutama suhu S : 37,5 oC
1,2,3 - Menganjurkan dan memotivasi banyak minum air putih krg lbh 600 – 800ml/hr. Klien diberi minum
Klien Minum sedikit hanya ½ gelas
Mukosa bibir kering
1 - Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis Klien menggunakan kaos dalam yang tipis
1 - Memberikan injeksi antibiotic/antipiretik (sanmol 1 ½ sth, amoxsan 250 mg dan kalmetason ½ ampul i.v. Obat masuk dan tidak terdapat tanda-tanda alergi
2 - Memberikan cairan tambahan infuse ZA ½ N 20 tpm Infuse masuk 20 tpm
2 - Memonitor hasil pemeriksaan elektrolit dan hematokrit Program dilanjutkan
2 - Menimbang BB klien BB : 14,5 kg
3 - Mengatur posisi klien dengan nyaman Anak tampak nyaman
3 - Membantu dan melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam aktivitas sehari-hari Ibu mengatakan An.C masih lemah dan anak tampak lemah tapi klien sudah mau duduk ditempat tidur
4 - Mengkaji tingkat ansietas Ansietas ringan
4 - Membina kepercayaan dengan ortu/ibu Ortu mau menjalin hubungan saling percaya dengan petugas kesehatan.
4-  Melibatkan ortu dalam setiap tindakan keperawatan
Memberikan mainan sesuai kesukaan anak
Mempertahankan kontak dengan anak/ortu
Org tua kooperatif
Cemas anak tampak berkurang

Hari/Tgl No
DP Implementasi Respon Klien Ttd
kamis
8-03-07 1 - Memberikan kompres air biasa Panas turun
1,2 - Memonitor TTV terutama suhu S : 37 oC
1,2,3 - Menganjurkan dan memotivasi banyak minum air putih krg lbh 600 – 800ml/hr. Klien diberi minum
Klien Minum sedikit hanya ½ gelas dan minum jus jambu ¼ gelas.
1 - Menganjurkan kepada ortu untuk memakai pakaian yang tipis pada anaknya Klien menggunakan kaos yang tipis dan klien tampak tenang
1 - Memberikan injeksi antibiotic/antipiretik (sanmol 1 ½ sth, amoxsan 250 mg dan kalmetason ½ ampul i.v. Obat masuk dan tidak terdapat tanda-tanda alergi
2 - Memberikan cairan tambahan infuse ZA ½ N 20 tpm Infuse masuk 20 tpm
2 - Menimbang BB klien BB : 14,5 kg
3 - Membantu dan melibatkan keluarga untuk membantu klien dalam aktivitas sehari-hari Ibu mengatakan An.C masih lemah dan anak tampak lemah tapi klien sudah mau duduk ditempat tidur
3 - Mengatur posisi klien dengan nyaman Anak tampak nyaman
4 - Mengkaji tingkat ansietas Ansietas ringan
4 - Membina kepercayaan dengan ortu/ibu Ortu mau menjalin hubungan saling percaya dengan petugas kesehatan.
4- Melibatkan ortu dalam setiap tindakan keperawatan
Memberikan mainan sesuai kesukaan anak
Mempertahankan kontak dengan anak/ortu
Org tua kooperatif
Cemas anak tampak berkurang

EVALUASI
Nama : An. C
Umur : 6 tahun
Waktu No
DP Evaluasi Ttd
Kamis, 8-03-07
13.45 1 S : Ny.A mengatakan An.C panasnya sudah turun
O : An. C sudah tidak panas
Suhu : 37 oC, Nadi : 88 x/menit, RR : 22 x/menit.
KU: composmentis
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Kamis
8-03-07
13.45 2 S : ibu klien menyatakan nafsu makan anaknya sudah mulai meningkat dan banyak minum
Porsi makan habis
Minum kurang lebih 4-5 gelas/hr
O : BB masih 14,5 kg
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 

Kamis, 8-03-07
13.50 3 S : Ny.A mengatakan An.C sudah tidak tiduran terus, An.C mau bermain sendiri sambil duduk diatas tempat tidur.
An.C mengatakan ingin pulang
O : An.C terlihat duduk sambil bermain
An.C kalau makan masih disuapin oleh ibunya.
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 

Kamis, 8-03-07
14.00 4 S : -
O : An.C msih tampak takut jika dilakukan tindakan keperawatan
An.C tidak rewel
Anak tampak sudah kooperatif
Anak mau diajak ngobrol dan bermain dengan petugas kesehatan.
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi


Asuhan Keperawatan Dysmenorrhea


Pengkajian
Pengkajian pada pasien yang mengalami dysmenorrhea adalah:
a.       Mengumpulkan data subjektif dan objektif
Data subjektif dengan melakukan wawancara terhadap klien untuk:
-      Mengumpulkan data umum pasien ( nama, alamat, usia, dan sebagainya).
-      Mengumpulkan riwayat kesehatan sebelumnya (penyakit, kesehatan reproduksi).
-      Menemukan riwayat dymenorrhea yang dialami anggota keluarga (ibu, nenek, saudara).
-      Menerima keluhan-keluhan klien seperti nyeri, mual, muntah, sakit kepala, lemas, ketakutan pada saat menstruasi.
-      Mengumpulkan data teknik yang dilakukan klien terhadap masalahnya (koping klien).
-      Memperoleh data tentang siklus menstruasi dan perilaku seksual klien.

Data objektif diperoleh dari:
-      Pemeriksaan fisik
-      Pemeriksaan laboratorium
2.      Diagnosa 1: Acute pain
Domain 12: Comfort
Class 1: Physical Comfort
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul karena kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau dideskripsikan dalam istilah seperti kerusakan (International Association for the Study of Pain); serangan yang tiba-tiba atau perlahan-lahan dengan intensitas dari ringan sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi berakhir dalam durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
-          Perubahan nafsu makan
-          Perubahan pada tekanan darah
-          Perubahan pada detak jantung
-          Perubahan pada pernapasan
-          Perilaku ekspresif (gelisah, mengerang, menangis, waspada, cepat marah, mendesah)
-          Melakukan  posisi untuk menghindari nyeri
-          Menyatakan secara verbal tentang nyeri
-          Focus menyempit ( gangguan persepsi waktu, gangguan proses berpikir, berkurangnya interaksi dengan orang lain dan lingkungan)
-          Ekspresi wajah (mata terlihat loyo, terlihat lelah, gerakan yang tidak teratur, meringis)
-          Terfokus pada diri sendiri
-          Gangguan tidur
-          Diaphoresis
NOC
-      Discomfort level
Definisi: tingkat keparahan dari ketidaknyamanan fisik dan mental baik yang dilaporkan ataupun berdasarkan pengamatan
Indicator:
·         Berkurangnya nyeri
·         Berkurangnya kecemasan
·         Berkurangnya mual dan muntah
·         Tidak terjadi diare
·         Hilangnya perasaan gelisah
-      Pain Control
Definisi: Tindakan personal dalam mengontrol nyeri
Indicator:
·         Mampu  menjelaskan factor penyebab nyeri
·         Mampu melaporkan pengontrolan terhadap nyeri
·         Mampu mengenali gejala yang berhubungan dengan nyeri
·         Mampu melaporkan perubahan gejala nyeri kepada tenaga kesehatan professional
·         Mampu menggunakan analgesic yang telah direkomendasikan
·         Mampu menggunakan tindakan pencegahan
·         Mampu menggunakan catatan riwayat untuk memonitor gejala setiap waktu
-      Pain Lavel
Definisi: Tingkat keparahan nyeri berdasarkan laporan ataupun pengamatan
Indikator:
·         Mampu melaporkan jika terjadi nyeri
·         Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri berkurang
·         Gelisah berkurang
·         Mual berkurang
·         Tidak menolak untuk makan
·         Tidak berkeringat berlebih yang disebabkan menahan nyeri
·         Tidak menangis karena nyeri yang dirasakan
-      Symptom Severity: Premenstrual Syndrome (PMS)
Definisi: Tingkat keparahan dari gejala yang disebabkan oleh peningkatan siklus hormonal
Indikator:
·         Berkurangnya perasaan cemas
·         Perut tidak kembung
·         Berkurang/hilangnya kram pada bagian abdominal
·         Tidak ada gangguan pada pola buang air besar
·         Tidak ada penurunan output urin
·         Jerawat berkurang atau tidak ada
·         Sakit punggung berkurang atau hilang
·         Tidak terjadi penurunan energy secara signifikan
·         Tidak terjadi mual dan muntah
-      Vital Sign
Definsi: Derajat dari dari temperature, nadi, pernapasan, dan tekanan darah dalam keadaan normal
Indikator:
·         Suhu tubuh normal
·         Detak jantung apical normal
·         Denyut nadi normal
·         Respiratory rate dalam keadaan normal
·         Tekanan darah sistolik dan diastolic normal
NIC
-      Acupressure
Definisi: penggunaan pengobatan dengan melakukan tekanan yang kuat khususnya pada bagian tubuh tertentu untuk mengurangi nyeri, merasa rilex, dan mencegah atau mengurangi mual
Aktivitas:
·         Periksa adanya kontraindikasi, seperti luka memar, jaringan yang rusak, infeksi, penyakit jantung serius (juga tidak diindikasikan untuk anak-anak)
·         Memutuskan penggunaan acupressure yang tepat untuk treatment pada individu tertentu
·         Menentukan derajat kenyamanan psikologikal individu terhadap sentuhan
·         Menentukan hasil yang diinginkan
·         menentukan acupoint yang akan diberikan stimulasi, tergantung pada hasil yang diinginkan
·         Jelaskan pada individu bahwa anda akan mencari daerah yang lunak
·         Dorong individu untuk relax selama diberi stimulasi
·         Periksa dengan teliti menggunakan jari, ibu jari, atau bagian buku jari pada daerah yang sangat sensitive terhadap tekanan pada semua lokasi dilakukannya acupressure
·         Observasi isyarat verbal ataupun postur untuk mengidentifikasi point atau lokasi yang diinginkan ( seperti meringis , “ouch”)
·         Lakukan tekanan dengan kuat pada otot-otot jaringan yang nyeri sampai relakasasi dirasakan atau nyeri dilaporkan berkurang, biasanya 15-20 detik
·         Gunakan tekanan jari atau bagian manset lengan kemeja untuk melakukan tekanan untuk menentukan acupoint untuk mengatasi nausea/mual
·         Ulangi prosedur yang sama pada daerah yang berlawanan dari tubuh
·         Lakukan tekanan yang kuat hingga mual hilang/berkurang atau pertahankan bagian manset lengan kemeja dengan tidak menentu selama nausea terjadi atau untuk mengantisipasi nausea
·         Observasi relaxasi dan verbalisasi dari berkuranganya ketidaknyamanan atau mual
·         Gunakan acupressure setiap hari selama minggu pertama treatment untuk nyeri
·         Rekomendasikan untuk menggunakan tehnik relaxasi progresif dan/atau latihan stretching sebelum treatment
·         Dokumentasikan tindakan dan respon individu terhadap acupressure
-      Pain Management
Definisi: Pengurangan nyeri atau penurunan nyeri untuk tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien
Aktifitas:
·         Lakukan pengakjian secara komperhensif dari nyeri, seperti lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau tingkat keparahan nyeri
·         Observasi isyarat nonverbal dari ketidaknyamanan, terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
·         Pastikan pasien menerima perawatan analgesic secara hati-hati
·         Gunakan startegi komunikasi terapeutik agar pasien mau mengungkapkan pengalamannya tentang nyeri dan ketahui penerimaan dari respon pasien terhadap nyeri
·         Eksplore pengetahuan dan kepercayaan pasien tentang nyeri
·         Pertimbangkan budaya yang memepengaruhi respon terhadap nyeri
·         Tentukan pengaruh dari pengalaman nyeri dalam kualitas hidup (seperti, tidur, berat badan, aktivitas, kognisi, mood, relationship, penampilan dalam pekerjaan, dan tanggung jawab peran)
·         Eksplore bersama pasien factor yang dapat menghibur atau memperburuk nyeri
·          Sediakan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan terjadi, cara mengatasi ketidaknyamanan dari prosedur
·         Kurangi atau hilangkan factor yang dapat menimbulkan atau meningkatkan perasaan nyeri (seperti kelelahan, ketakutan, keadaan yang membosankan, dan kurangnya pengetahuan)
·         Ajarkan prinsip pain manajemen
·         Ajarkan pasien tentang metode farmakologi untuk mengatasi nyeri
·         Dorong pasien untuk menggunakan pengobatan nyeri yang cukup
-      Anxiety Reduction
Definisi: meminimalkan kekhawatiran,ketakutan, firasat atau kebimbangan yang berhubungan dengan mengantisipasi bahaya yang berasal dari sumber yang tidak dikenal.
Aktivitas:
·         Yakinkan untuk tetap bersikap tenang, dengan pendekatan yang meyakinkan
·         Dorong untuk melakukan aktivitas nonkompetitiv, yang sesuai
·         Dorong untuk menyatakan secara verbal tentang perasaan, persepsi, dan ketakutannya
·         Identifikasi jika level kecemasan berubah
·         Control stimulasi, yang sesuai, untuk kebutuhan pasien
·         Instruksi pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
·         Observasi secara verbal ataupun nonverbal gejala dari kecemasan
-      Vital Sign Monitoring
Definisi: Mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskular, pernapasan, dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi
Aktivitas:
·         Monitor tekanan darah,nadi, temperature, dan status pernapasan, dengan sesuai
·         Catat kecenderungan dan luasnya fluktuasi pada tekanan darah
·         Monitor warna kulit, temperature, dan kelembaban
·         Identifikasi kemungkinan penyebab dari perubahan vital sign
·         Monitor adanya ketidaknormalan pola pernapasan
·         Monitor adanya dan kualitas denyut nadi
·         Monitor tekanan darah setelah pasien mendapat pengobatan
·         Monitor tekanan darah, nadi, dan pernapasan sebelum, selama dan sesudah beraktifitas, dengan tepat
3.      Diagnosa 2: Nausea
Domain 12: Comfort                                                              
Class 1: Physical Comfort
Definisi: Perasaan tidak menyenangkan yang subjektif, sensasi seperti bergelombang pada pangkal tenggorokan,epigastrium, atau abdomen yang mungkin menyebabkan dorongan ingin muntah
Batasan karakteristik:
-          Keengganan untuk makan
-          Sensasi muntah
-          Peningkatan saliva
-          Peningkatan reflek menelan
-          Melaporkan mual
-          Merasa asam pada mulut
NOC
-      Nausea and Vomiting Control
Definisi: Tindakan diri sendiri untuk mengontrol gejala nausea,retching, dan vomiting
Indikator:
·         Mampu mengenali tanda awal mual
·         Mampu mendeskripsikan factor penyebab
·         Mampu mengenali stimulasi yang dapat menimbulkan mual dan muntah
·         Mampu menggunakan diari untuk memonitor gejala sepanjang waktu
·         Mampu menggunakan atau melakukan tindakan pencegahan
·         Mampu menggunakan obat antiemetic jika direkomendasikan
·         Mampu menghindari factor penyebab jika mungkin
·         Mampu melaporkan control terhadap nausea, retching, dan vomiting
-      Medication Respons
Definisi: efek terapeutik dan negative terhadap pengobatan yang diresepkan
Indikator:
·         Menunjukkan efek pengobatan yang sesuai dengan yang diharapkan
·         Menunjukkan perubahan pada gejala sesuai dengan yang diharapkan
·         Menunjukkan perilaku sesuai dengan yang diharapkan
·         Tidak ada reaksi alergi terhadap pengobatan
·         Tidak ada efek negative
-      Symptom Control
Definisi: Tindakan personal untuk meminimalisir perubahan negative yang dirasakan pada fungsi fisik dan emosi
Indikator:
·         Mampu memonitor tanda awal gejala
·         Mampu memonitor ketahanan dari gejala
·         Mampu memonitor keparahan gejala
·         Mampu memonitor frekuensi gejala
·         Mampu melakukan tindakan pencegahan
·         Mampu melaporkan control terhadap gejala
NIC
-      Nausea  Management
Aktivitas :
·         Dorong pasien untuk memonitor pengalaman nauseanya
·         Dorong pasien untuk belajar strategi bagaimana memanage nauseanya
·         Evaluasi pengaruh nausea terhadap kualitas hidupnya (misalnya., berat badan, aktivitas, penampilan kerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
·         Identifikasi factor yang mungkin ikut menyebabkan nausea
·         Pastikan bahwa obat antiemetic yang efektif diberikan untuk mencegah nausea jika mungkin
·         Kontrol factor lingkungan yang mungkin menimbulkan nausea
·         Kurangi atau hilangkan factor yang dapat menimbulkan atau meningkatkan nausea
·         Identifikasi strategi yang tepat dalam meredakan nausea
·         Tunjukan penerimaan terhadap nausea dan berkolaborasi dengan pasien untuk memilih strategi pengontrolan nausea
·         Pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nausea ketika mengimplementasikan intervensi
·         Ajarkan untuk menggunakan tehnik nonfarmakologi (misalnya., biofeedback, hypnosis, relaksasi, guide imagery, music therapy, distraksi, acupressure) untuk memanage nausea
·         Instruksikan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah lemak, jika perlu
·         Sediakan informasi tentang nausea, seperti penyebab nausea dan berapa lama itu akan terjadi
-      Distraction
Definisi: Bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari sensasi yang tidak diinginkan
Aktivitas:
·         Dorong individu untuk memilih tehnik distraksi yang diinginkan, seperti music, terlibat dalam percakapan atau membicarakan detail cerita tertentu, guide imagery, atau humor
·         Ajarkan pasien tentang keuntungan dari merasakan berbagai macam stimulasi (misalnya., lewat music, berhitung, televise, dan membaca)
·         Pertimbangkan tehnik distraksi sebagai permainan; terapi aktivitas, membaca cerita, bernyanyi
·         Sarankan pasien untuk mempraktekkan tehnik distraksi sebelum waktunya dibutuhkan
·          Evaluasi dan dokumentasi respon pasien terhadap distrkasi
-      Vomiting Management
Definisi: Pencegahan atau pengurangan vomiting/muntah
Aktivitas:
·         Pertahankan oral airway
·         Kurangi atau hilangkan factor personal yang dapat menimbulkan atau meningkatkan vomiting (misalnya., cemas, takut, kurang pengetahuan)
·         Pastikan bahwa obat antiemetic yang diberikan efektiv untuk mencegah vomiting,jika mungkin
·         Identifikasi factor yang mungkin ikut menyebabkan vomiting
·         Kontrol factor lingkungan yang mungkin menimbulkan muntah
·         Dorong untuk istirahat
·         Monitor efek menejemen muntah yang telah dilakukan
4.      Diagnosa 3: Diarrhea
Domain 3 : Elimination and Exchange
Class 2 : Gastrointestinal Function
Definisi : berlebihan dalam pembuangan dan tidak berbentuk
Batasan karakteristik :
-          Nyeri abdominal
-          Setidaknya 3 kali buang air besar berupa cairan
-          Kram
-          Usus hyperaktif hingga menimbulkan suara
-          Urgency
NOC
-      Gastrointestinal Function
Definisi: Derajat makanan (yang dimakaan atau yang dimakan melalui selang) yang bergerak dari dicerna menjadi dikeluarkan
Indikator:
·         Tidak ada keengganan untuk makan
·         Berkurangnya frekuensi buang air besar
·         Warna buangan normal
·         Consistency buangan kembali normal
·         Jumlah buangan normal
·         Tidak terjadi nyeri
·         Abdominal tidak kembunng
-      Symptom Severity
Definisi: Tingkat keparahan dari perubahan merugikan yang dirasakan, baik dari segi fisik, emosional, dan fungsi social
Indikator:
·         Hilangnya intensitas dari gejala
·         Frekuensi dari gejala 0 atau kembali normal
·         Tidak terjadi ketidaknyamanan
·         Tidak ada perasaan gelisah
·         Tidak mengganggu aktifitas fisik
·         Tidak mengganggu penampilan peran
·         Tidak mengganggu mood
-      Anxiety Self-Control
Definisi: Tindakan diri sendiri untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir, tegang, atau camar dari sumber yang tidak jelas
Indikator:
·         Mampu memonitor intensitas cemas
·         Mampu menghilangkan tanda tanda cemas
·         Mampu mencari informasi untuk mengurangi cemas
·         Mampu merencanakan strategi koping untuk keadaan keadaan yang membuat stress
·         Mampu menggunakan strategi koping yang efektif
·         Mampu mempertahankan penampilan peran
·         Mampu mempertahankan hubungan social
·         Mampu mengontrol respon cemas
NIC
-      Diarrhea Management
Definsi: Management dan mengnyembuhkan diare
Aktifitas:
·         Tentukan sejarah atau asal mula dari diare
·         Evaluasi efek samping dari obat gastrointestinal
·         Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare dengan sesuai
·         Evaluasi rekaman asupan nutrisi
·         Ajarkan pasien untuk mengurangi makanan yang dapat menghasilkan gas dan makanan pedas dari diet
·         Identifikasi factor yang mungkin ikut menyebabkan diare
·         Monitor tanda dan gejala diare
·         Ajarkan pasien untuk melakukan tehnik untuk menurunkan stress, jika perlu
-      Medication Management
Definisi:  Memfasilitasi penggunaan obat yang aman dan efektif dan hingga pada tempat pembelian obat
Indikator:
·         Menentukan obat yang dibutuhkan
·         Menentukan kemampuan pasien tentang pengobatan sendiri,jika perlu
·         Monitor efek terapeutik pengobatan pada pasien
·         Monitor interaksi dengan obat nonterapeutik
·         Tentukan pengetahuan pasien tentang pengobatan
·         Monitor efek merugikan dari pengobatan
·         Tentukan efek pengobatan pada gaya hidup pasien
-      Anxiety Reduction
Definisi: meminimalakan kekhawatiran,ketakutan, firasat atau kebimbangan yang berhubungan dengan mengantisipasi bahaya yang berasal dari sumber yang tidak dikenal.
Aktivitas:
·         Yakinkan untuk tetap bersikap tenang,dengan pendekatan yang meyakinkan
·         Dorong untuk melakukan aktivitas nonkompetitiv,yang sesuai
·         Dorong untuk menyatakan secara verbal tentang perasaan, persepsi, dan ketakutannya
·         Identifikasi jika level kecemasan berubah
·         Control stimulasi, yang sesuai, untuk kebutuhan pasien
·         Instruksi pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
·         Observasi secara verbal ataupun nonverbal gejala dari kecemasan
5.      Diagnosa 4: Anxiety
Domain 9: Coping/Stress Tolerance
Class 2: Coping Response
Definisi: perasaan cemas yang tidak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang diiringi respon autonomic (sumber sering tidak spesifik atau tidak diketahui individu); sebuah perasaan khawatir yang menyebabkan antisipasi terhadap bahaya; Itu adalah sebuah sinyal yang mengingatkan bahwa akan terjadi bahaya dan memungkinkan individu untuk mengambil tindakan untuk setuju dengan ancaman.
Batasan karakteristik:
-          Gelisah
-          Kurangnya produktivitas
-          Merasa ada yang kurang
-          Sensitive atau gampang marah
-          Khawatir
-          Merasa tidak yakin
-          Nyeri abdominal
-          Mual
-          Gangguan tidur
-          Kesulitan untuk berkonsentrasi
-          Peningkatan/penurunan tekanan darah
-          Peningkatan/penurunan denyut nadi
-          Peningkatan pernapasan
NOC
-      Anxiety Level
Definisi: Tingkat keparahan dari manifestasi ketakutan,tekanan, atau kegelisahan yang timbul dari sumber yang tidak jelas
Indikator:
·         Kegelisahan berkurang atau hilang
·         Tidak mudah marah
·         Tidak mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
·         Tidak mengalami kesulitan untuk mempelajari sesuatu
·         Tidak berkeringat berlebihan
·         Tidak terjadi gangguan tidur
·         Tidak terjadi perubahan pada pola pembuangan
·         Tidak terjadi perubahan pada pola makan
-      Coping
Definisi: Tindakan personal untuk memanage stressor yang bersumber dari individu
Indikator:
·         Mampu mengidentifikasi pola koping yang efektif
·         Mampu mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif
·         Mampu menggunakan strategi koping yang efektif
·         Melaporkan penurunan dari perasaan negative
·         Melaporkan peningkatan pada kenyamanan psikologi
-      Vital Sign
Definsi: Derajat dari dari temperature, nadi, pernapasan, dan tekanan darah dalam keadaan normal
Indikator:
·         Suhu tubuh normal
·         Detak jantung apical normal
·         Denyut nadi normal
·         Respiratory rate dalam keadaan normal
·         Tekanan darah sistolik dan diastolic normal
-      Anxiety Self-Control
Definisi: Tindakan diri sendiri untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan khawatir, tegang, atau cemas dari sumber yang tidak jelas
Indikator:
·         Mampu memonitor intensitas cemas
·         Mampu menghilangkan tanda tanda cemas
·         Mampu mencari informasi untuk mengurangi cemas
·         Mampu merencanakan strategi koping untuk keadaan keadaan yang membuat stress
·         Mampu menggunakan strategi koping yang efektif
·         Mampu mempertahankan penampilan peran
·         Mampu mempertahankan hubungan social
·         Mampu mengontrol respon cemas
NIC
-      Premenstrual Syndrome (PMS) Management
Definsi: Pengurangan/pengecilan dari gejala fisik dan/atau perilaku yang terjadi selama fase luteal dari siklus menstruasi
Aktifitas:
·         Ajarkan individu dalam identifikasi prospektif dari gejala mayoritas premenstrual (misalnya kembung,keram dan mudah marah)
·         Review catatan/checklist gejala
·         Berkolaborasilah dengan individu untuk mengidentifikasi gejala yang paling bermasalah
·         Diskusikan kompleksitas dari menejemen dan kebutuhan sebagai langakah pendekataan untuk mengurangi gajala individu
·         Sediakan informasi tentang tindakan spesifik perawatan diri untuk mengatasi gejala (misalnya olahraga dan suplemen kalsium)
·         Resepkan obat untuk gejala yang spesifik, yang sesuai dengan level praktek
·         Monitor peruabahan gejala
·         Dorong individu untuk berpatisipasi dalam group dukungan untuk PMS jika tersedia
·         Serahkan kepada spesialis, yang sesuai 
-      Music Therapy
Definsi: Menggunakan music untuk membantu memperoleh perubahan yang spesifik pada tingkah laku, perasaan, dan psikologi
Aktivitas:
·         Tentukan perubahan spesifik pada tingkah laku dan/atau psikologi yang diinginkan (misalnya., relaksasi, terstimulasi, dapat berkonsentrasi, nyeri berkurang)
·         Tentukan ketertarikan individu terhadap music
·         Identifikasi kecenderungan music yang disukai individu
·         Informasikan individu sebagai tujuan dari pengalaman music
·         Pilih music tertentu yang mewakili perasaan pasien
·         Buat tapes atau compact disk dan alat tersedia untuk individu
·         Pastikan alat-alat tersebut bekerja dengan baik
·         Gunakan handphone bila perlu
·         Pastikan volume music cukup tetapi tidak terlalu keras
·         Hindari menyalakan music dan meninggalkannya dalam waktu yang lama
-      Simple Guide Imagery
Definisi: Bertujuan menggunakan imajinasi untuk mencapai relaksasi dan/atau hilangnya sensasi langsung dari sensasi yang tidak jelas
Aktivitas:
·         Tentukan keparahan dari masalah emosional, riwayat penyakit psikiatrik, halusinasi, penurunan energy, atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
·         Jelaskan secara rasional mengenai keuntungan, keterbatasan, dan tipe dari tehnik guide imagery yang ada
·         Munculkan informasi pada pengalaman koping masa lalu untuk menentukan guide imagery yang mungkin dapat membantu
·         Dorong individu untuk memilih dari berbagai macam tehnik guide imagery
·         Instruksikan individu untuk melakukan posisi yang nyaman dengan tanpa membatasi pakaian dan mata tertutup
·         Sediakan lingkungan yang nyaman tanpa gangguan, jika perlu (seperti menambahkan headphone)
·         Diskusikan pengalaman pasien yang menyenangkan dan membuat relax, seperti berbaring di pantai, melihat salju turun, atau melihat sun set)
·         Gambaran yang dipilih individu, menggambarkan kepercayaan, ketertarikan pada seni, atau perasaan individu yang lainnya
·         Buat sugesti untuk menstimulasi relaksasi (misalnya., gambaran tentang kedamaian, sensasi menyenangkan, atau ritme pernapasan)
·         Gunakan suara yang sesuai ketika melakukan guide imagery
·         Gunakan perintah dan sugesti yang mudah dimengerti ketika memandu imagery, seperti “boleh juga”,”jika anda inging”, atau “mungkin anda menyukai”
·         Ketahui secara perlahan yang dirasakan pasien; bagaimana itu terlihat?aromanya?suaranya?rasanya?
·         Siapkan respon yang tidak diharapkan dari pasien, seperti menangis
·         Rencanakan dengan pasien tentang waktu yang tepat untuk melakukan guide imagery
·         Gunakan guide imagery untuk tehnik pencegahan
·         Evaluasi dan dokumentasikan respon individu terhadap guide imagery
-      Vital Sign Monitoring
Definisi: Mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskular,pernapasan, dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi
Aktivitas:
·         Monitor tekanan darah,nadi,temperature, dan status pernapasan, dengan sesuai
·         Catat kecenderungan dan luasnya fluktuasi pada tekanan darah
·         Monitor warna kulit,temperature, dan kelembaban
·         Identifikasi kemungkinan penyebab dari perubahan vital sign
·         Monitor adanya ketidaknormalan pola pernapasan
·         Monitor adanya dan kualitas denyut nadi
·         Monitor tekanan darah setelah pasien mendapat pengobatan
·         Monitor tekanan darah,nadi,dan pernapasan sebelum,selama dan sesudah beraktifitas, dengan tepat
-      Anxiety Reduction
Definisi: meminimalakan kekhawatiran,ketakutan, firasat atau kebimbangan yang berhubungan dengan mengantisipasi bahaya yang berasal dari sumber yang tidak dikenal.
Aktivitas:
·         Yakinkan untuk tetap bersikap tenang,dengan pendekatan yang meyakinkan
·         Dorong untuk melakukan aktivitas nonkompetitiv,yang sesuai
·         Dorong untuk menyatakan secara verbal tentang perasaan, persepsi, dan ketakutannya
·         Identifikasi jika level kecemasan berubah
·         Control stimulasi, yang sesuai, untuk kebutuhan pasien
·         Instruksi pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
·         Observasi secara verbal ataupun nonverbal gejala dari kecemasan




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons